indikator guru matematika yang profesional.
Saya setuju dengan adanya pernyataan poin 7 dan 4 yang disampaikan Bp. Marsigit tentang indikator guru matematika yang profesional, yaitu :
7. Mengembangkan pembelajaran matematika dalam pelayanan individu
4. Berhasil mempromosikan motivasi siswa belajar matematika
Kondisi sekarang ini kemauan siswa untuk dapat memahami dan menguasai matematika belum begitu besar, ini ditandai dengan hasil ulangan yang selalu saja hasilnya rendah. Pengalaman saya mengajar selama 14 tahun ditambah dengan saya belajar matematika dari mulai SD, tidak pernah sekalipun saya melihat hasil pada satu ulangan harian matematika, nilai semua siswa lebih dari 6. Selalu saja ada nilai yang kurang dari 6.
Satu hal yang sekarang ini perlu diupayakan menurut saya adalah guru matematika perlu berusaha mengembangkan pembelajaran matematika dalam pelayanan individu, agar berhasil mempromosikan motivasi siswa belajar matematika.
Kondisi siswa saat ini, terutama di sekolah di daerah, siswa perlu digiring dan diarahkan agar mau tidak mau, siswa harus belajar matematika sampai bisa.
Salah satu upaya yang pernah saya lakukan adalah dengan mengadakan penilaian unjuk kerja pada proses remedial pada materi bilangan berpangkat dan bentuk akar.
2. Siswa hanya menghapal jawaban, tetapi tidak memahami jawaban
3. Siswa menyontek catatan atau pekerjaan orang lain.
4. Siswa bekerja sama dengan temannya.
Standar yang sama diperlukan untuk menerapkannya dalam pembelajaran matematika. Jika guru menginginkan siswanya betul-betul memperoleh kompetensi yang sebenarnya dari proses belajar yang telah dilakukannya, maka perlu menilai unjuk kerja siswanya sebagai pemecahan masalahnya.
Penilaian unjuk kerja memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendemonstrasikan apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat mereka kerjakan.
Penilaian unjuk kerja dalam matematika bisa dilakukan dengan cara menyuruh seorang siswa kedepan untuk mengerjakan soal matematika. Guru langsung mengamati apa yang dia pikirkan dan dia kerjakan. Guru juga langsung mengadakan tanya jawab untuk mengetahui kedalaman siswa memahami materi pelajaran. Dengan cara pelayanan individu seperti inilah diharapakan kompetensi siswa yang sebenarnya dapat terlihat.
1. Tidak bisa menyontek ketika remedial
4. Lebih semangat dalam memahami materi pelajaran matematika
5. Siswa malu karena akan ketahuan kalau tidak bisa, sehingga akhirnya harus belajar sampai bisa.
6. Siswa lebih kreatif dalam berfikir dan mau berusaha untuk bisa mengerjakan soal dengan berusaha belajar dan bertanya kepada orang lain sampai bisa.
9. Setuju dengan adanya remedial dengan cara penilaian unjuk kerja
10. Berterima kasih atas adanya kegiatan remedial dengan cara penilaian unjuk kerja.
Demikian komentar saya tentang bagaimana mengembangkan pembelajaran matematika dalam pelayanan individu agar berhasil mempromosikan motivasi siswa belajar matematika, sehingga siswa benar-benar bisa memahami dan menguasai matematika sesuai dengan kemampuan yang sebenarnya.
Komentar
my blog is about Nike,air max shoes.Give me some advice.thanks.
Saran saya, kegiatan bapak seperti yang bapak ceritakan dalam blog ini akan memberikan nilai tambah jika bapak kemas dalam suatu penelitian (PTK).
Terima kasih, Salam kenal (Jero), blog: jerobudy.blogspot.com